Nabi Adam AS
'Dan sungguh Kami telah menciptakan manusla (Adam) dari tanah liat kering dari Iumpur hitam yang dlberi bentuk.” (QS. Al-Hijr [15]: 26)
Allah SWT melaksanakan kehendak-Nya. Dia menciptakan Adam dari tanah Iiat kering lalu diberi bentuk. Kemudian, ditiupkanlah roh ciptaan ke dalamnya. Akhirnya, terciptalah Adam sebagai manusia pertama dalam bentuk yang paling baik dengan tubuh yang tegap, kuat, dan gagah. Tak hanya itu, Adam pun dlkaruniai kecerdasan dan hati nurani yang lembut. Tujuannya agar ia dapat mengemban amanah sebagai khalifah.
Adam sang Mahkluk Cerdas
'Dan Dia ajarkan Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan semuanya kepada para malaikat seraya berfiman, ’Sebutkanlah kepada Ku semua nama benda ini jika kamu yang benar!” (QS. AI-Baqarah [2]: 31)
Allah SWT menghendakk Adam memliki pengetahuan yang luas. Karenanya, Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama semua benda. Pengetahuan ltu sangat dlbutuhkan untuk menjalankan tugasnya sebagal khalifah (pemimpin).
Setelah itu, Allah SWT menunjukkan kemampuan Adam kepada para malaikat. Tujuan nya untuk menguji para malaikat. Oleh Allah SWT, para malaikat dlperintahkan untuk menyebutkan nama-nama semua benda. Sayangnya, para malaikat tidak mampu menyebutkannya. Mereka berkata, ”Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain yang telah Engkau ajarkan kepada kami.”
Kemudian, Allah SWT memerintahkan Adam agar memberitahu malaikat nama-nama benda itu, ”Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ltul"
Adam menyebutkan nama-nama benda itu dengan tepat. Malaikat kagum dengan kecerdasan dan kemampuan Adam. Mereka pun menyadari kesalahannya karena sempat meragukan kemampuan manusia (Adam) untuk mengemban amanah sebagai khalifah.
Kesombongan Iblis
'Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ’Sujudlah kamu kepada Adam! Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan termasuk golongan yang kafir.” (QS. AI-Baqarah [2]:34)
Dengan kelebihan yang dimiliki Adam, Allah SWT pun memerintahkan kepada para malaikat agar bersujud kepada Adam sebagai tanda penghormatan. Semua malaikat sujud, sayangnya iblis tidak mau karena merasa Iebih baik daripada Adam.
"Aku Iebih baik daripada Adam. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Adam dari tanah,” ujar iblis.
Allah SWT murka dengan sikap iblis yang seperti ini. Akhirnya, iblis pun diusir dari surga, Allah SWT berfirman, "Maka turunlah kamu dari surga karena tidak sepatutnya kamu menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina.”
Adam VS Iblis
Iblis menjawab, ’Karena Engkau telah menetapkan aku sesat, pasti aku akan menghalangi mereka darijalan-Mu yang Iurus.” (QS. AI-A‘ raaf [7]: 16)
Diusir oleh AIlah SWT dari surga ternyata tidak membuat sadar iblis. Justru, ia menyatakan permusuhan kepada Adam. Iblis memohon kepada Allah SWT agar Usianya dipanjangkan sampai hari kiamat. “Berilah aku penangguhan waktu sampai hari mereka dibangkitkan,” mohon iblis. Nabi Adam AS
'Dan sungguh Kami telah menciptakan manusla (Adam) dari tanah liat kering dari Iumpur hitam yang dlberi bentuk.” (QS. Al-Hijr [15]: 26)
Allah SWT melaksanakan kehendak-Nya. Dia menciptakan Adam dari tanah Iiat kering lalu diberi bentuk. Kemudian, ditiupkanlah roh ciptaan ke dalamnya. Akhirnya, terciptalah Adam sebagai manusia pertama dalam bentuk yang paling baik dengan tubuh yang tegap, kuat, dan gagah. Tak hanya itu, Adam pun dlkaruniai kecerdasan dan hati nurani yang lembut. Tujuannya agar ia dapat mengemban amanah sebagai khalifah.
Adam sang Mahkluk Cerdas
'Dan Dia ajarkan Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan semuanya kepada para malaikat seraya berfiman, ’Sebutkanlah kepada Ku semua nama benda ini jika kamu yang benar!” (QS. AI-Baqarah [2]: 31)
Allah SWT menghendakk Adam memliki pengetahuan yang luas. Karenanya, Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama semua benda. Pengetahuan ltu sangat dlbutuhkan untuk menjalankan tugasnya sebagal khalifah (pemimpin).
Setelah itu, Allah SWT menunjukkan kemampuan Adam kepada para malaikat. Tujuan nya untuk menguji para malaikat. Oleh Allah SWT, para malaikat dlperintahkan untuk menyebutkan nama-nama semua benda. Sayangnya, para malaikat tidak mampu menyebutkannya. Mereka berkata, ”Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain yang telah Engkau ajarkan kepada kami.”
Kemudian, Allah SWT memerintahkan Adam agar memberitahu malaikat nama-nama benda itu, ”Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ltul"
Adam menyebutkan nama-nama benda itu dengan tepat. Malaikat kagum dengan kecerdasan dan kemampuan Adam. Mereka pun menyadari kesalahannya karena sempat meragukan kemampuan manusia (Adam) untuk mengemban amanah sebagai khalifah.
Kesombongan Iblis
'Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ’Sujudlah kamu kepada Adam! Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan termasuk golongan yang kafir.” (QS. AI-Baqarah [2]:34)
Dengan kelebihan yang dimiliki Adam, Allah SWT pun memerintahkan kepada para malaikat agar bersujud kepada Adam sebagai tanda penghormatan. Semua malaikat sujud, sayangnya iblis tidak mau karena merasa Iebih baik daripada Adam.
"Aku Iebih baik daripada Adam. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Adam dari tanah,” ujar iblis.
Allah SWT murka dengan sikap iblis yang seperti ini. Akhirnya, iblis pun diusir dari surga, Allah SWT berfirman, "Maka turunlah kamu dari surga karena tidak sepatutnya kamu menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina.”
Adam VS Iblis
Iblis menjawab, ’Karena Engkau telah menetapkan aku sesat, pasti aku akan menghalangi mereka darijalan-Mu yang Iurus.” (QS. AI-A‘ raaf [7]: 16)
Diusir oleh AIlah SWT dari surga ternyata tidak membuat sadar iblis. Justru, ia menyatakan permusuhan kepada Adam. Iblis memohon kepada Allah SWT agar Usianya dipanjangkan sampai hari kiamat. “Berilah aku penangguhan waktu sampai hari mereka dibangkitkan,” mohon iblis.
Kemudian, Allah SWT mengabulkan permintaan iblis. Dia berfirman, "benar, kamu termasuk yang diberi penangguhan waktu.”
Sejak saat itu, iblis menyusun rencana untuk balas dendam kepada Adam, la bersumpah akan menyesatkan Adam dan anak cucunya. Bagaimanapun caranya ia harus mendapatkan teman sebanyak-banyaknya untuk menemaninya di neraka,
Menempati Surga
”Dan Kami berfirman, ’Wahai Adam Tinggallah kamu dan istrimu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana ses ukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon lni, nanti kamu termasuk orang orang yang zhalim.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 35)
Oleh Allah SWT, Adam ditempatkan di surga yang merupakan tempat tinggal sangat indah dan memesona. Segala kebutuhan dan kesenangan hidup tersedia, seperti makanan yang lezat, buah-buahan yang ranum, air sungai yang jernih, pepohonan yang sejuk dan rindang, dan kenikmatan lain yang tidak terbayangkan. Akan tetapi, selama di surga Adam merasa kesepian. Tidak ada teman untuk berbicara dan berbagi. Beliau mendambakan seorang teman hidup.
Allah SWT mengetahul keinginan Adam. Akhirnya, diciptakanlah Hawa sebagai istri Adam. Adam sangat gembira memperoleh teman hidup. Seorang istri yang sangat cantik untuk menemaninya tinggal di surga. Adam dan Hawa hidup bahagia di surga dan menikmati apa saja yang ada di surga. Kecuali satu pohon yang terlarang untuk didekati dan dimakan buahnya. Hal inl merupakan ketentuan Allah SWT yang tidak boleh dilanggar.
Melanggar Larangan
”Dia (setan) membujuk mereka dengan tipu daya. Ketika mereka mencicipi buah pohon itu, tampaklah oleh mereka auratnya, maka mulaiIah mereka menutupinya dengan daundaun surga. Tuhan menyeru mereka, ’Bukankah Aku telah melarang kamu dari pohon itu dan Aku telah mengatakan bahwa sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kamu berdua?” (QS. AI-A‘raaf [7]: 22)
Kebahagiaan yang dirasakan Adam dan Hawa tidak disukai oleh iblis. la berpikir, Adamlah yang penyebab dikeluarkan dirinya dari surga dan dilaknat oleh Allah SWT.
"Kurang ajar si Adam. LiIhat pembalasanku ancam iblis.
Kemudian, iblis mulai menggoda Adam dan Hawa agar memakan buah pohon terlarang. Sayanganya, keduanya tidak tergoda. Namun, iblis tidak menyerah, ia terus menggoda Adam dan Hawa.
Pada suatu kesempatan, iblis dengan tutur kata yang halus mencoba membujuk Hawa, "Hai Hawa, aku bersumpah demi kalian telah mendengar rahasia sebelum engkau dan Adam diciptakan.”
”Apakah itu?" tanya Hawa.
”Tahukah engkau, bahwa kalian tidak akan hidup kekal di surga. Sesungguhnya, kalian akan dimatikan kembali. Tapi, apabila memakan buah kuldi, kalian tetap akan kekal," bujuk sang iblis kepada Hawa.
Mendengar godaan iblis, hawa pun membujuk Nabi Adam untuk memetik buah terlarang tersebut. Awalnya Nabi Adam menolak, akhirnya ia mau memetiknya. Adam dan Hawa telah melanggar Iarangan Allah SWT. Akhirnya,keduanya diturunkan oleh Allah swr ke bumi
Tinggal di Bumi
”AIlah berfirman, ’Turunlah kamu! Kamu akan saling bermusuhan satu sama Iain. Bumi adalah tempat kediamanmu dan kesenanganmu sampai waktu yang telah ditentukan.’ (QS. Al-A‘raaf [7]: 24)
Adam dan Hawa pun menyadari kesalahannya. Mereka memohon ampunan kepada Allah SWT dan bertobat kepada-Nya, ”Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”
Allah Maha Pengampun dan Penerima Tobat sehingga mengampuni dosa Adam dan Hawa. Namun, sebagai akibat dari perbuatan dosa itu, Adam dan Hawa harus turun ke bumi.
Adam dan Hawa turun ke bumi di tempat yang berbeda. Mereka terpisah sekian lama. Mereka saling mencari dan merindukan satu sama lain. Akhirnya, pada waktu yang telah ditentukan, Adam dan Hawa dipertemukan kembali di Padang Arafah, tepatnya di Jabal Rahmah (Mekah, Arab Saudi).
Adam dan Hawa memulai hidup di bumi. Di bumi tidak sama dengan di surga yang serba ada. Mau makan tinggal makan, ingin buah-buahan tinggal petik. Tapi, di bumi tidak. Adam harus bekerja untuk dapat makan. Caranya dengan menggarap sawah dan ladang.
Di bumi, Adam juga mengemban amanah(keperyacayaan) sebagai khalifah (pemimpin)
setelah itu, beliau diangkat oleh Allah SWT menjadi nabi dan rasul.
Melahirkan Keturunan Kembar
”Dan sungguh Kami telah memuliakan anak cucu Adam.... (05. Al-Israa‘ [17]: 70)
Meskipun kehidupan di bumi berbeda jauh dengan di surga, namun Nabi Adam dan Hawa tetap merasa bahagia, Rumah tangga mereka senantiasa diliputi cinta kasih. Semakin hari jalinan cinta kasih antara mereka semakin kuat. Tidak lama kemudian, Hawa mengandung dan melahirkan anak kembar, laki-laki dan perempuan_ Mereka diberi nama Qabil dan Iqlima.
Tidak lama berselang, Hawa mengandung lagi dan melahirkan anak kembar yang diberi nama Habil dan Labuda. Setelah itu, Hawa terus melahirkan anak kembar. Menurut sebuah sumber, Hawa melahirkan dua puluh kali anak kembar. Jadi, jumlah anak Nabi Adam dan Hawa berjumlah empat puluh orang.
Allah SWT telah menganugerahkan keturunan yang banyak kepada Nabi Adam dan Hawa agar keturunan mereka menyebar ke penjuru bumi yang luas untuk memakmurkannya.
kisah nabi adam |
'Dan sungguh Kami telah menciptakan manusla (Adam) dari tanah liat kering dari Iumpur hitam yang dlberi bentuk.” (QS. Al-Hijr [15]: 26)
Allah SWT melaksanakan kehendak-Nya. Dia menciptakan Adam dari tanah Iiat kering lalu diberi bentuk. Kemudian, ditiupkanlah roh ciptaan ke dalamnya. Akhirnya, terciptalah Adam sebagai manusia pertama dalam bentuk yang paling baik dengan tubuh yang tegap, kuat, dan gagah. Tak hanya itu, Adam pun dlkaruniai kecerdasan dan hati nurani yang lembut. Tujuannya agar ia dapat mengemban amanah sebagai khalifah.
Adam sang Mahkluk Cerdas
'Dan Dia ajarkan Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan semuanya kepada para malaikat seraya berfiman, ’Sebutkanlah kepada Ku semua nama benda ini jika kamu yang benar!” (QS. AI-Baqarah [2]: 31)
Allah SWT menghendakk Adam memliki pengetahuan yang luas. Karenanya, Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama semua benda. Pengetahuan ltu sangat dlbutuhkan untuk menjalankan tugasnya sebagal khalifah (pemimpin).
Setelah itu, Allah SWT menunjukkan kemampuan Adam kepada para malaikat. Tujuan nya untuk menguji para malaikat. Oleh Allah SWT, para malaikat dlperintahkan untuk menyebutkan nama-nama semua benda. Sayangnya, para malaikat tidak mampu menyebutkannya. Mereka berkata, ”Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain yang telah Engkau ajarkan kepada kami.”
Kemudian, Allah SWT memerintahkan Adam agar memberitahu malaikat nama-nama benda itu, ”Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ltul"
Adam menyebutkan nama-nama benda itu dengan tepat. Malaikat kagum dengan kecerdasan dan kemampuan Adam. Mereka pun menyadari kesalahannya karena sempat meragukan kemampuan manusia (Adam) untuk mengemban amanah sebagai khalifah.
Kesombongan Iblis
'Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ’Sujudlah kamu kepada Adam! Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan termasuk golongan yang kafir.” (QS. AI-Baqarah [2]:34)
Dengan kelebihan yang dimiliki Adam, Allah SWT pun memerintahkan kepada para malaikat agar bersujud kepada Adam sebagai tanda penghormatan. Semua malaikat sujud, sayangnya iblis tidak mau karena merasa Iebih baik daripada Adam.
"Aku Iebih baik daripada Adam. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Adam dari tanah,” ujar iblis.
Allah SWT murka dengan sikap iblis yang seperti ini. Akhirnya, iblis pun diusir dari surga, Allah SWT berfirman, "Maka turunlah kamu dari surga karena tidak sepatutnya kamu menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina.”
Adam VS Iblis
Iblis menjawab, ’Karena Engkau telah menetapkan aku sesat, pasti aku akan menghalangi mereka darijalan-Mu yang Iurus.” (QS. AI-A‘ raaf [7]: 16)
Diusir oleh AIlah SWT dari surga ternyata tidak membuat sadar iblis. Justru, ia menyatakan permusuhan kepada Adam. Iblis memohon kepada Allah SWT agar Usianya dipanjangkan sampai hari kiamat. “Berilah aku penangguhan waktu sampai hari mereka dibangkitkan,” mohon iblis. Nabi Adam AS
'Dan sungguh Kami telah menciptakan manusla (Adam) dari tanah liat kering dari Iumpur hitam yang dlberi bentuk.” (QS. Al-Hijr [15]: 26)
Allah SWT melaksanakan kehendak-Nya. Dia menciptakan Adam dari tanah Iiat kering lalu diberi bentuk. Kemudian, ditiupkanlah roh ciptaan ke dalamnya. Akhirnya, terciptalah Adam sebagai manusia pertama dalam bentuk yang paling baik dengan tubuh yang tegap, kuat, dan gagah. Tak hanya itu, Adam pun dlkaruniai kecerdasan dan hati nurani yang lembut. Tujuannya agar ia dapat mengemban amanah sebagai khalifah.
Adam sang Mahkluk Cerdas
'Dan Dia ajarkan Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan semuanya kepada para malaikat seraya berfiman, ’Sebutkanlah kepada Ku semua nama benda ini jika kamu yang benar!” (QS. AI-Baqarah [2]: 31)
Allah SWT menghendakk Adam memliki pengetahuan yang luas. Karenanya, Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama semua benda. Pengetahuan ltu sangat dlbutuhkan untuk menjalankan tugasnya sebagal khalifah (pemimpin).
Setelah itu, Allah SWT menunjukkan kemampuan Adam kepada para malaikat. Tujuan nya untuk menguji para malaikat. Oleh Allah SWT, para malaikat dlperintahkan untuk menyebutkan nama-nama semua benda. Sayangnya, para malaikat tidak mampu menyebutkannya. Mereka berkata, ”Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain yang telah Engkau ajarkan kepada kami.”
Kemudian, Allah SWT memerintahkan Adam agar memberitahu malaikat nama-nama benda itu, ”Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ltul"
Adam menyebutkan nama-nama benda itu dengan tepat. Malaikat kagum dengan kecerdasan dan kemampuan Adam. Mereka pun menyadari kesalahannya karena sempat meragukan kemampuan manusia (Adam) untuk mengemban amanah sebagai khalifah.
Kesombongan Iblis
'Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ’Sujudlah kamu kepada Adam! Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan termasuk golongan yang kafir.” (QS. AI-Baqarah [2]:34)
Dengan kelebihan yang dimiliki Adam, Allah SWT pun memerintahkan kepada para malaikat agar bersujud kepada Adam sebagai tanda penghormatan. Semua malaikat sujud, sayangnya iblis tidak mau karena merasa Iebih baik daripada Adam.
"Aku Iebih baik daripada Adam. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Adam dari tanah,” ujar iblis.
Allah SWT murka dengan sikap iblis yang seperti ini. Akhirnya, iblis pun diusir dari surga, Allah SWT berfirman, "Maka turunlah kamu dari surga karena tidak sepatutnya kamu menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina.”
Adam VS Iblis
Iblis menjawab, ’Karena Engkau telah menetapkan aku sesat, pasti aku akan menghalangi mereka darijalan-Mu yang Iurus.” (QS. AI-A‘ raaf [7]: 16)
Diusir oleh AIlah SWT dari surga ternyata tidak membuat sadar iblis. Justru, ia menyatakan permusuhan kepada Adam. Iblis memohon kepada Allah SWT agar Usianya dipanjangkan sampai hari kiamat. “Berilah aku penangguhan waktu sampai hari mereka dibangkitkan,” mohon iblis.
Kemudian, Allah SWT mengabulkan permintaan iblis. Dia berfirman, "benar, kamu termasuk yang diberi penangguhan waktu.”
Sejak saat itu, iblis menyusun rencana untuk balas dendam kepada Adam, la bersumpah akan menyesatkan Adam dan anak cucunya. Bagaimanapun caranya ia harus mendapatkan teman sebanyak-banyaknya untuk menemaninya di neraka,
Menempati Surga
”Dan Kami berfirman, ’Wahai Adam Tinggallah kamu dan istrimu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana ses ukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon lni, nanti kamu termasuk orang orang yang zhalim.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 35)
Oleh Allah SWT, Adam ditempatkan di surga yang merupakan tempat tinggal sangat indah dan memesona. Segala kebutuhan dan kesenangan hidup tersedia, seperti makanan yang lezat, buah-buahan yang ranum, air sungai yang jernih, pepohonan yang sejuk dan rindang, dan kenikmatan lain yang tidak terbayangkan. Akan tetapi, selama di surga Adam merasa kesepian. Tidak ada teman untuk berbicara dan berbagi. Beliau mendambakan seorang teman hidup.
Allah SWT mengetahul keinginan Adam. Akhirnya, diciptakanlah Hawa sebagai istri Adam. Adam sangat gembira memperoleh teman hidup. Seorang istri yang sangat cantik untuk menemaninya tinggal di surga. Adam dan Hawa hidup bahagia di surga dan menikmati apa saja yang ada di surga. Kecuali satu pohon yang terlarang untuk didekati dan dimakan buahnya. Hal inl merupakan ketentuan Allah SWT yang tidak boleh dilanggar.
Melanggar Larangan
”Dia (setan) membujuk mereka dengan tipu daya. Ketika mereka mencicipi buah pohon itu, tampaklah oleh mereka auratnya, maka mulaiIah mereka menutupinya dengan daundaun surga. Tuhan menyeru mereka, ’Bukankah Aku telah melarang kamu dari pohon itu dan Aku telah mengatakan bahwa sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kamu berdua?” (QS. AI-A‘raaf [7]: 22)
Kebahagiaan yang dirasakan Adam dan Hawa tidak disukai oleh iblis. la berpikir, Adamlah yang penyebab dikeluarkan dirinya dari surga dan dilaknat oleh Allah SWT.
"Kurang ajar si Adam. LiIhat pembalasanku ancam iblis.
Kemudian, iblis mulai menggoda Adam dan Hawa agar memakan buah pohon terlarang. Sayanganya, keduanya tidak tergoda. Namun, iblis tidak menyerah, ia terus menggoda Adam dan Hawa.
Pada suatu kesempatan, iblis dengan tutur kata yang halus mencoba membujuk Hawa, "Hai Hawa, aku bersumpah demi kalian telah mendengar rahasia sebelum engkau dan Adam diciptakan.”
”Apakah itu?" tanya Hawa.
”Tahukah engkau, bahwa kalian tidak akan hidup kekal di surga. Sesungguhnya, kalian akan dimatikan kembali. Tapi, apabila memakan buah kuldi, kalian tetap akan kekal," bujuk sang iblis kepada Hawa.
Mendengar godaan iblis, hawa pun membujuk Nabi Adam untuk memetik buah terlarang tersebut. Awalnya Nabi Adam menolak, akhirnya ia mau memetiknya. Adam dan Hawa telah melanggar Iarangan Allah SWT. Akhirnya,keduanya diturunkan oleh Allah swr ke bumi
Tinggal di Bumi
”AIlah berfirman, ’Turunlah kamu! Kamu akan saling bermusuhan satu sama Iain. Bumi adalah tempat kediamanmu dan kesenanganmu sampai waktu yang telah ditentukan.’ (QS. Al-A‘raaf [7]: 24)
Adam dan Hawa pun menyadari kesalahannya. Mereka memohon ampunan kepada Allah SWT dan bertobat kepada-Nya, ”Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”
Allah Maha Pengampun dan Penerima Tobat sehingga mengampuni dosa Adam dan Hawa. Namun, sebagai akibat dari perbuatan dosa itu, Adam dan Hawa harus turun ke bumi.
Adam dan Hawa turun ke bumi di tempat yang berbeda. Mereka terpisah sekian lama. Mereka saling mencari dan merindukan satu sama lain. Akhirnya, pada waktu yang telah ditentukan, Adam dan Hawa dipertemukan kembali di Padang Arafah, tepatnya di Jabal Rahmah (Mekah, Arab Saudi).
Adam dan Hawa memulai hidup di bumi. Di bumi tidak sama dengan di surga yang serba ada. Mau makan tinggal makan, ingin buah-buahan tinggal petik. Tapi, di bumi tidak. Adam harus bekerja untuk dapat makan. Caranya dengan menggarap sawah dan ladang.
Di bumi, Adam juga mengemban amanah(keperyacayaan) sebagai khalifah (pemimpin)
setelah itu, beliau diangkat oleh Allah SWT menjadi nabi dan rasul.
Melahirkan Keturunan Kembar
”Dan sungguh Kami telah memuliakan anak cucu Adam.... (05. Al-Israa‘ [17]: 70)
Meskipun kehidupan di bumi berbeda jauh dengan di surga, namun Nabi Adam dan Hawa tetap merasa bahagia, Rumah tangga mereka senantiasa diliputi cinta kasih. Semakin hari jalinan cinta kasih antara mereka semakin kuat. Tidak lama kemudian, Hawa mengandung dan melahirkan anak kembar, laki-laki dan perempuan_ Mereka diberi nama Qabil dan Iqlima.
Tidak lama berselang, Hawa mengandung lagi dan melahirkan anak kembar yang diberi nama Habil dan Labuda. Setelah itu, Hawa terus melahirkan anak kembar. Menurut sebuah sumber, Hawa melahirkan dua puluh kali anak kembar. Jadi, jumlah anak Nabi Adam dan Hawa berjumlah empat puluh orang.
Allah SWT telah menganugerahkan keturunan yang banyak kepada Nabi Adam dan Hawa agar keturunan mereka menyebar ke penjuru bumi yang luas untuk memakmurkannya.
hikmah kisah
Sifat sombong dan iri hati sangat dibenci oleh Allah SWT. Itulah yang menyebabkan iblis terusir dari surga. Selain itu, manusia juga memiliki sifat lalai,
seperti halnya yang telah dilakukan Nabi Adam dan Hawa yang telah terbujuk rayuan iblis. Karenanya kita harus berdoa agar terhindar dari rayuan iblis. Kalaupun telah Ialai melakukan kesalahan, segeralah memohon ampun dan bertobat, Allah SWT pasti akan mengampuni dosa-dosa kita‘