Balikpapan, sebuah kota yang masih dihadapkan pada krisis air bersih, terutama ketika musim kemarau melanda. Ketersediaan air di Kota Balikpapan diakui masih minim, menyebabkan kesulitan bagi banyak warga untuk mendapatkan pasokan air bersih.
ilustrasi |
Walikota Rahmad Masud menjelaskan bahwa Waduk Manggar Balikpapan dibangun dengan pertimbangan untuk memenuhi kebutuhan sekitar 200.000 penduduk. Namun, saat ini, jumlah penduduk yang tercatat di Disdukcapil Balikpapan sudah mencapai 737.000 penduduk.
Walikota Masud menyadari bahwa mengatasi krisis air baku di Kota Minyak ini merupakan tugas yang kompleks dan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Dalam menghadapi tantangan ini, ia meminta dukungan dan waktu dari masyarakat.
"Beri kami waktu untuk kerja keras menyelesaikan masalah ini, ini memang tantangan saya sebagai kepala daerah pemerintahan," kata Rahmad Masud.
Pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan, Kalimantan Timur, fokus pada penyediaan air baku sebagai prioritas utama. Krisis air menjadi persoalan yang kompleks, terutama dengan adanya fenomena El Nino atau musim kemarau panjang yang memengaruhi pasokan air bersih di Kota Balikpapan.
Sebagai solusi untuk meningkatkan pasokan air baku dan produksi air PDAM, Pemkot Balikpapan sedang membahas pemanfaatan air dari Hulu Sungai Manggar. Walikota Rahmad Masud menyatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan air di Balikpapan, mereka akan bekerjasama dengan perusahaan dari Jepang pada tahun 2024 mendatang.
"Saya tidak bisa janji dulu. Kami perlu kajian detail dan studi untuk membuktikan bahwa air layak konsumsi dengan teknologi yang bisa digunakan," ujar Walikota Rahmad Masud.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan krisis air baku di Balikpapan dapat diatasi secara bertahap, dan masyarakat diminta untuk bersabar sambil mendukung upaya pemerintah daerah dalam menanggulangi masalah ini.
Walikota Masud menyadari bahwa mengatasi krisis air baku di Kota Minyak ini merupakan tugas yang kompleks dan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Dalam menghadapi tantangan ini, ia meminta dukungan dan waktu dari masyarakat.
"Beri kami waktu untuk kerja keras menyelesaikan masalah ini, ini memang tantangan saya sebagai kepala daerah pemerintahan," kata Rahmad Masud.
Pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan, Kalimantan Timur, fokus pada penyediaan air baku sebagai prioritas utama. Krisis air menjadi persoalan yang kompleks, terutama dengan adanya fenomena El Nino atau musim kemarau panjang yang memengaruhi pasokan air bersih di Kota Balikpapan.
Sebagai solusi untuk meningkatkan pasokan air baku dan produksi air PDAM, Pemkot Balikpapan sedang membahas pemanfaatan air dari Hulu Sungai Manggar. Walikota Rahmad Masud menyatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan air di Balikpapan, mereka akan bekerjasama dengan perusahaan dari Jepang pada tahun 2024 mendatang.
"Saya tidak bisa janji dulu. Kami perlu kajian detail dan studi untuk membuktikan bahwa air layak konsumsi dengan teknologi yang bisa digunakan," ujar Walikota Rahmad Masud.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan krisis air baku di Balikpapan dapat diatasi secara bertahap, dan masyarakat diminta untuk bersabar sambil mendukung upaya pemerintah daerah dalam menanggulangi masalah ini.