Wanita-wanita yang mengasuh dan menyusui Beliau Shallallahu' Alayhi Wasallam


Orang yang pertama kali menyusui Beliau Shallallahu' alayhi wasallam adalah Ibunya sendiri Sayyidah Aminah Azzuhriyyah.
Kemudian Beliau ﷺ disusui oleh Tsuwaibah Al-Aslamiyah selama beberapa hari. Tsuwaibah adalah budak wanita Abu Lahab.

Abu Lahab lantas memerdekakannya, karena dia yang membawa berita gembira akan kelahiran Beliau Shallallahu 'Alayhi wasallam.

Dan sebagai balasannya, Allah Ta'ala meringankan siksa Abu Lahab, sebab rasa gembiranya akan kelahiran Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dalam hadits Mursal. Juga tersebut bahwa Abu Lahab diimpikan setelah kematiannya.

Dia mengabarkan bahwa dirinya diringankan siksa setiap hari Senin karena dia memerdekakan Tsuwaibah terdorong rasa suka cita
atas kelahiran Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam.

اللهمَّ صلِّ على سيِّدنا محمَّد وعلى آلِ سيِّدنا محمَّد.

Al-Hafizh Ibnu Mandah mengkategorikan Tsuwaibah dalam jajaran sahabat. Dalam hal ini memang terdapat perbedaan pendapat di antara ahli ilmu.

Konon, Tsuwaibah pernah menghadap Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam setelah Beliau ﷺ menikahi Sayyidah Khadijah.

Dia disambut hangat oleh Nabi Shallallahu 'alayhi wasallam dan Sayyidah Khadijah. Tersebut pula bahwa pasca hijrah,

Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam sering mengirimkan pakaian dan hadiah kepada Tsuwaibah, hingga Tsuwaibah meninggal dunia.

Seterusnya Beliau ﷺ disusui oleh Halimah binti Abi Dzuaib Assa'diyyah dengan juga menyusui anaknya yaitu Abdullah, saudaranya Unaisah dan Syaima'. Nabi Shallallahu 'alayhi wasallam dibawanya ikut serta ke negerinya di seberang Thaif dalam kalangan Bani Sa'ad.

اللهمَّ صلِّ على سيِّدنا محمَّد وعلى آلِ سيِّدنا محمَّد.

Nabi Shallallahu'alayhi wasallam tinggal bersama Bani Sa'ad selama empat tahun menurut pendapat yang shahih. Berkat menyusui Beliau shallallahu 'alayhi wasallam, Halimah mendapat banyak kebaikan berupa rizki yang luas dan kehidupan yang makmur.

Dan Syaima' yang tadi, yakni putri Halimah Assa'diyyah, juga ikut mengasuh Beliau ﷺ bersama ibunya. Pada gilirannya Halimah mengembalikan Beliau Shallallahu 'alayhi wasallam kepada keluarganya karena khawatir atas peristiwa pembedahan dada Beliau ﷺ saat usia empat atau lima tahun.

Belakangan Halimah ini tidak terdengar kabar beritanya kecuali dua kali. Pertama, setelah pernikahan Nabi Shallallahu 'alayhi wasallam dengan Sayyidah Khadjah.

Saat itu dia mengadukan kondisi paceklik, maka Sayyidah Khadijah memberinya dua puluh ekor kambing dan hadiah lainnya. Yang kedua, pada saat perang Hunain.

Beliau Shallallahu 'alayhi wasallam juga diasuh oleh Ummu Aiman, yakni Barakah Al-Habasyiyyah. Ummu Aiman ini adalah budak wanita yang diwaris Nabi dari ayahanda Beliau ﷺ.

Setelah Beliau Shallallahu 'alayhi wasallam menginjak dewasa, Beliau ﷺ memerdekakan Ummu Aiman lalu menikahkannya dengan Zaid bin Haritsah.

اللهمَّ صلِّ على سيِّدنا محمَّد وعلى آلِ سيِّدنا محمَّد.

Sumber : Kitab Taariikhul Hawaadits Wal Ahwaal An-Nabawiyyah karya Prof. DR. Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki.

Harap Patuhi Kebijakan Komentar Kami
Video Shortcode: {video}YouTube Video URL{/video}
Image Shortcode: {image}Custom Image URL{/image}

Lebih baru Lebih lama