Korban tewas akibat gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah kini melampaui 21.051. Sebanyak 17.674 korban meninggal ditemukan di Turki sementara 3.377 di Suriah. Apalagi hawa dingin yang saat ini melanda, menghambat pencarian ribuan orang yang masih tertimpa bangunan dan mengancam nyawa korban gempa lain yang tak memiliki tempat berlindung serta air minum. Gempa dahsyat berkekuatan M 7,7 mengguncang Turki dan Suriah pada Senin dini hari pukul 04.17, waktu setempat.
Para ahli khawatir jumlahnya akan semakin meningkat. Apalagi hawa dingin yang saat ini melanda, menghambat pencarian ribuan orang yang masih tertimpa bangunan dan mengancam nyawa korban gempa lain yang tak memiliki tempat berlindung serta air minum. Angka kematian masih bisa berubah mengingat upaya penyelamatan korban dari puing-puing bangunan yang runtuh masih dilakukan.
Gempa dahsyat berkekuatan M 7,7 mengguncang Turki dan Suriah pada Senin dini hari pukul 04.17, waktu setempat. Gempa itu disebut sebagai yang terbesar dalam 100 tahun terakhir sejak 1939.
"Tim penyelamat mencari korban selamat di lokasi bangunan yang runtuh dalam kegelapan di kota Adiyaman dengan suhu di bawah titik beku," kata lembaga penyiaran Turki dikutip Reuters.
"Kami menemukan bibi saya, tapi bukan paman saya," kata Rania Zaboubi, seorang pengungsi Suriah yang kehilangan delapan anggota keluarganya, dimuat AFP.
"Situasinya sangat buruk. Dan tidak ada bantuan," kata warga lainnya, Ibrahim Khalil
Gempa terjadi Senin di pusat kota Kahramanmaras, Turki, dengan magnitudo 7,8. International, ini disebabkan aktivitas Anatolian Plate (Lempeng Anatolia).
Gempa kemudian disusul dengan gempa lain, di hari yang sama, dengan magnitudo 7,5. Itu diyakini makin menambah jumlah korban jiwa.
Tak hanya terasa di Suriah dan Turki, gempa juga menggoyang Mesir, Lebanon, Yordania, Yunani. Bahkan memicu peringatan tsunami di Italia.